74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Alumni Fakultas Hukum Unsoed, Djoko Susanto Kritisi Tradisi Reuni Alumni yang jadi Ajang Pamer dan Pakai Fasilitas Negara

Alumni Fakultas Hukum Unsoed, Djoko Susanto Kritik Tradisi Reuni Alumni yang Ajang Pamer dan Pakai Fasilitas Negara (Foto: Dok Djoko Susanto) 


PURWOKERTO – Alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Djoko Susanto yang juga Ketua Peradi SAI Purwokerto mengkritisi kegiatan reuni alumni yang dinilainya sering melenceng dari filosofi awal. Reuni yang seharusnya menjadi momentum menyatukan kembali visi dan misi ilmiah, bukan sekadar ajang kumpul atau pamer harta dan kedudukan, apalagi memakai fasilitas negara, Jumat (26/9/2025). 

Kata Djoko Susanto, reuni itu bukan hanya soal pakai seragam, makan enak, dan hura-hura. Tetapi bagaimana alumni bisa melihat sisi kanan dan kiri, ada saudara kita sesama alumni yang mungkin belum beruntung. Di situlah empati seharusnya tumbuh. 

"Manfaat reuni mestinya diarahkan untuk membangkitkan kembali idealisme yang pernah tumbuh saat menimba ilmu di kampus. Hal itu termasuk menyelamatkan almamater, membantu alumni yang kesulitan, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi rakyat yang termarjinalkan", tegas Djoko kumis. 

Djoko Susanto mengingatkan agar reuni tidak menggunakan fasilitas negara, apalagi kendaraan dinas, yang pada hakikatnya dibiayai dari uang rakyat. “Mereka datang dari luar kota dengan bangga membawa mobil dan fasilitas dinas, tanpa menyadari itu adalah milik negara. Dalam kondisi rakyat yang sedang kesulitan pangan dan ekonomi, sikap seperti itu mencederai rasa empati,”ungkap Djoko. 

Djoko Susanto memberikan contoh kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai teladan. “Sebagai khalifah, Umar tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk urusan keluarga maupun kepentingan pribadi. Itu pelajaran berharga yang harusnya dicontoh,” tegasnya.

Djoko Susanto, menambahkan, selain untuk mempererat silaturahmi, juga menekankan reuni dapat menjadi ruang refleksi dan kritik konstruktif bagi institusi pendidikan. “Reuni bisa memberikan masukan kepada almamater dan para dosen agar lebih berakhlak, humanis, dan tidak jauh dari rasa empati,” jelasnya.

Djoko Susanto berpesan alumni adalah kaum intelektual yang terdidik, sehingga sudah sepatutnya memahami kondisi masyarakat. “Reuni jangan sampai terjebak pada euforia, tapi harus membawa manfaat untuk sesama alumni dan masyarakat luas,” pungkas Djoko. (Marnoto) 
0

Posting Komentar