74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Kerja Sama DKV UMP dan Dewan Kesenian Banyumas Gelar Festival Film Banyumas 2025

Kerja Sama DKV UMP dan Dewan Kesenian Banyumas Gelar Festival Film Banyumas 2025 (Foto: Humas UMP)


PURWOKERTO - Fakultas Ilmu Budaya dan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) menggelar Festival Film Banyumas 2025. Acara ini menghadirkan ruang kreatif bertajuk “Ruang Cinema”, sebuah workshop gratis yang terbuka untuk umum, Kamis (2/10/2025) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP Kabupaten Banyumas Jawa tengah. 



Kerja Sama DKV UMP dan Dewan Kesenian Banyumas Gelar Festival Film Banyumas 2025 (Foto: Humas UMP)


Festival ini diinisiasi oleh Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas melalui Komite Film dan Fotografi yang dikomandoi Edos Maseika, serta digerakkan oleh berbagai komunitas kreatif di Banyumas. Di antaranya Oemah Seni Production, Hadeuw Purwokerto, Banyumas Movie Storage, Ngalembana Space, Sun Sinema UMP, KFB (Komunitas Fotografer Banyumas), serta HMPS DKV UMP.

Workshop menghadirkan dua narasumber utama. Suryo Sumarahadi, fixer film nasional sekaligus Ketua Converter Indonesia, membawakan materi “Kenalan Dunia Fixer Film: Penghubung Cerita, Keliling Indonesia”. Sementara itu, Gilang Akbar, sutradara film dokumenter dan founder Balai Film Banyumas, mengupas “Visual Storytelling: Merangkai Cerita Lewat Gambar”.

Melalui forum ini, peserta diajak memahami peran penting fixer film yang menjadi penghubung dalam produksi film, serta teknik bercerita visual untuk menghasilkan karya dokumenter yang kuat dan berdaya saing.

Dukungan Akademisi dan Seniman

Kaprodi DKV UMP, Ambar Pujiyatno, S.S., M.Hum., menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk nyata sinergi antara kampus dan komunitas seni lokal.

“Festival Film Banyumas menjadi ruang belajar sekaligus ruang kolaborasi. Mahasiswa kami bisa langsung bertemu praktisi, belajar dari pengalaman nyata, dan berjejaring dengan komunitas. Ini sejalan dengan visi DKV UMP untuk melahirkan desainer komunikasi visual yang adaptif terhadap industri kreatif,” ujar Ambar.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya dan Komunikasi UMP, Dr. Widya Nirmalawati, S.S., M.A., juga memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini.

“Kami di FIBK UMP berkomitmen untuk selalu membuka ruang kreativitas bagi mahasiswa dan masyarakat. Melalui Festival Film Banyumas, kami ingin memperkuat peran akademisi dalam ekosistem seni dan budaya, sekaligus menjadikan Purwokerto sebagai salah satu barometer gerakan film daerah di Indonesia,” ungkap Widya.

Senada dengan itu, Edos Maseika, Koordinator Komite Film dan Fotografi DKKB, menyebut festival ini sebagai momentum penting bagi perfilman daerah.

“Film bukan hanya karya seni, tapi juga ruang untuk mengangkat identitas lokal dan cerita masyarakat. Dengan sinergi kampus dan komunitas, kami ingin menjadikan Banyumas sebagai pusat gerakan film yang hidup dan terus berkembang,” jelas Edos.

Banyumas Menuju Pusat Gerakan Film Lokal

Festival Film Banyumas 2025 diharapkan menjadi ajang tahunan yang tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga memperkuat kapasitas para pegiat film dan fotografi di Banyumas. Melalui rangkaian workshop, diskusi, hingga pemutaran film, kegiatan ini ditargetkan mampu melahirkan generasi baru sineas lokal yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan mengusung semangat kolaborasi lintas komunitas, acara ini sekaligus menegaskan peran kampus, seniman, dan masyarakat dalam merawat kreativitas serta memperluas ruang ekspresi melalui film.(tgr/mar)

Sumber: Humas UMP
0

Posting Komentar