PURWOKERTO - Telkom University Purwokerto menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “AI dan Dunia Akademik: Adaptasi, Kolaborasi, dan Peluang Masa Depan”,dengan menghadirkan dua narasumber Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., M.B.A. dan Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc. di aula rachmat effendi gedung direktorat lantai 5 Telkom University Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa tengah, Kamis 22 Mei 2025.
Telkom University Purwokerto Bersama Wakil Menteri Komdigi Bahas Masa Depan Dunia Akademik dalam Era Kecerdasan Buatan (AI) (Foto: Humas TUP)
Acara dipandu oleh moderator yang merupakan dosen Telkom University Purwokerto dan peneliti di bidang kecerdasan buatan (AI) Andi Prademon Yunus, S.T., M.Sc.Eng.,Ph.D.
Telkom University Purwokerto Bersama Wakil Menteri Komdigi Bahas Masa Depan Dunia Akademik dalam Era Kecerdasan Buatan (AI) (Foto: Humas TUP)
Kecerdasan buatan (AI) menjadi tema utama dalam diskusi ini. AI kini tidak hanya berperan sebagai teknologi pendukung, tetapi juga telah menjadi pusat dari transformasi global di berbagai sektor. Dalam dunia pendidikan tinggi, AI membuka peluang kolaborasi lintas disiplin, inovasi pembelajaran digital, hingga strategi baru dalam membentuk profil lulusan yang adaptif terhadap tantangan teknologi masa depan.
Direktur Telkom University Purwokerto, Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., M.T., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada narasumber dan mitra kolaborasi.
“Atas nama Telkom University, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Nezar dan Prof. Suo yang telah bersedia hadir. AI bukan sekadar fenomena teknologi, tetapi menjadi faktor penentu arah transformasi sosial dan ekonomi global. Dunia akademik harus beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 dan transformasi digital. Karena itu, perguruan tinggi perlu menyiapkan kompetensi baru bagi generasi mendatang,” ujar Dr. Tenia.
Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., M.B.A., Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, memaparkan peran strategis pemerintah dalam mendorong infrastruktur dan ekosistem digital yang kuat, serta pentingnya kampus sebagai pusat pengembangan AI.
“Jarak bukan lagi hambatan di era digital. Berdasarkan data APJI tahun 2024, 80% populasi Indonesia telah menikmati akses internet dan coverage konektivitas telah dinikmati 97% wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman masyarakat. Dengan konektivitas yang kuat, pemanfaatan teknologi seperti blockchain, IoT, dan AI akan terus meningkat. Perguruan tinggi harus mengambil peran sentral dalam menyiapkan SDM unggul di bidang ini,” kata Nezar Patria.
Sementara Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc., Rektor Telkom University, menjelaskan bahwa dunia akan menghadapi puncak disrupsi teknologi pada tahun 2030, ketika tiga kekuatan besar bersatu: AI generasi ke-4, jaringan 6G, dan komputasi kuantum.
“Ini bukan hanya revolusi teknologi, tapi revolusi peradaban. Tiga teknologi super cerdas, super cepat, dan super kuat akan muncul bersamaan. Kita harus mempersiapkan talenta AI yang tidak hanya menguasai teknologi, tapi juga memiliki empati, karakter, dan daya tahan menghadapi perubahan cepat,” tegas Prof. Suyanto.
Prof. Suyanto menekankan bahwa Telkom University tengah berupaya memperkuat kurikulum literasi sejak tahun pertama perkuliahan, termasuk literasi teknologi. Hal ini dilakukan untuk membentuk critical thinking, analytical thinking dan creative thinking pada mahasiswa.
“Kami melakukan proses seleksi mahasiswa dengan mendeteksi potensi, resiliensi terhadap perubahan teknologi, dan fleksibilitas. Selanjutnya, di tahun pertama mereka dibekali kurikulum berbasis penguatan literasi yakni kemampuan membaca, menulis, dan storytelling. Sehingga harapannya mahasiswa akan lebih siap menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab” jelasnya.
Dalam acara kuliah umum ini memberikan pemahaman secara mendalam tentang peluang dan tantangan penggunaan AI dengan melibatkan pandangan dari sisi pemerintah dan akademisi. Telkom University sebagai salah satu kampus yang berbasis teknologi, turut berkomitmen untuk menghasilkan talenta digital yang unggul dan adaptif terhadap teknologi, tanpa meninggalkan sisi humanisnya. Kuliah umum kali ini diselenggarakan bekerjasama dengan INDOCEISS (Indonesian Computer Electronics and Instrumentation Society) serta dihadiri oleh Kepala Dinas dan Pimpinan Perguruan Tinggi di wilayah Banyumas.(Marnoto)