JAKARTA - Ajang internasional Aurora Tech Award kembali digelar pada 2026 di Jakarta. Kompetisi yang digagas oleh inDrive sejak 2021 ini ditujukan untuk mendukung pengembangan startup berbasis teknologi yang dipimpin oleh perempuan, khususnya dari pasar berkembang.
Tahun lalu, Aurora Tech Award mencatat rekor partisipasi dengan 2.018 pendaftar dari 116 negara, meningkat dua kali lipat dibandingkan 2024. Peserta datang dari berbagai sektor teknologi, termasuk health tech, AI, fintech, edtech, hingga agrotech, menegaskan posisi Aurora sebagai salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia startup global.
Pada edisi 2026, Aurora Tech Award kembali menawarkan hadiah total US$85.000 (setara Rp1,3 miliar), yang terbagi untuk tiga pemenang: Juara 1 senilai US$50.000, Juara 2 US$20.000, dan Juara 3 US$15.000. Selain hadiah uang tunai, para finalis juga akan memperoleh akses ke investor internasional, program mentorship eksklusif, serta dukungan strategis untuk memperluas pasar.
“Aurora Tech Award bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah untuk memperkuat suara perempuan di bidang teknologi dan membuka akses ke jaringan global,” ujar Isabella Ghassemi Smith, Head of Aurora Tech Award, dalam keterangan resmi, Kamis (21/8).
Rangkaian seleksi Aurora Tech Award 2026 akan dimulai dengan pengumuman 100 besar pada Desember 2025, kemudian berlanjut ke 30 semifinalis di awal 2026, sebelum memilih finalis yang akan mengikuti program mentoring intensif pada Februari–Maret 2026. Puncak acara penentuan pemenang akan berlangsung pada Maret–April 2026.
Menurut Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, peluang ini terbuka lebar bagi founder perempuan asal Indonesia. “Potensi startup Indonesia untuk bersaing secara global sangat besar. Melalui Aurora Tech Award, pendiri perempuan dapat memperoleh dukungan nyata untuk membawa inovasi mereka ke tahap selanjutnya,” jelasnya.
Pendaftaran dibuka mulai 12 Agustus hingga 12 November 2025 melalui situs resmi www.auroratechaward.com. Kriteria peserta meliputi startup yang didirikan atau dipimpin perempuan, berusia maksimal lima tahun, memiliki prototype atau klien awal, berada di tahap pendanaan pre-seed atau seed, serta total pendanaan tidak lebih dari US$6 juta.
Dengan minimnya pendanaan modal ventura global yang mengalir ke startup perempuan (kurang dari 2%), ajang ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi lahirnya lebih banyak perempuan inovator di industri teknologi.(Marnoto)
Sumber: inDrive
